Hello #October

Emiong Shop is back, girls!
C'mon! Enjoy and see our new items for this month.


2531 IDR 90 | Spandex Material Dress
2540 IDR 75 | Spandex Material

2579 IDR 92 | Silk Cotton Dress + Belt
2586 IDR 100 | Silk Cotton Material

2589 IDR 79 | Silk Cotton Material

2594 IDR 76 | Silk Cotton Material
2598 IDR 81 | Chasmere Material
1145 IDR 81 | Viscose Knitting Material

CD24 IDR 79 | Selena Cotton Material

1146 IDR 82 | Viscose Knitting Material
Remember, those pictures above are just samples and price can be changed by the time. For further information of ready stock items, contact me via Blackberry Messenger (22adda41) or mention me via twitter and also keep updating my blog.
Welcome reseller, welcome dropshipper and happy shopping! \(^▽^)/
Furthest Information: emiong@ymail.com

Emiong Shop #Introducing

Hello girls!
Wanna tell you about my online shop :)
Sell a variety of women's clothes (Vogue, Zara, Forever 8, Mint). There are so many things you can choose.
Check them out!
Rayon Material. Only IDR 75
Cotton Material. Only IDR 75.


Knitting material. Only IDR 80

Pop Art Tanktop. Only IDR 80

Tribal Velvet Tanktop. Only IDR 80

Hicon Material + Inner. Only IDR 85

Knitting Material. Only IDR 87

Cashmere. Only IDR 90

Flowery Pants. Only IDR 88 (Grosir) IDR 100 (retail)

Vintage Watch. Only IDR 77

Knitting Material. Only IDR 105

Couple Shirt. Only IDR 80 (a pair)

Classic Drawstring Bag. Only IDR 210.

Remember, those pictures above are just samples and price can be changed by the time. For further information of ready stock items, contact me via Blackberry Messenger (28554020), via SMS (08175127434) or mention me via twitter and also keep updating my blog.
Welcome reseller, welcome dropshipper and happy shopping! \(^▽^)/
Furthest Information: emiong@ymail.com

Maaf, Saya Bukan Bermaksud Menggombali Anda

Kuharap kamu tidak geli ketika membacanya, meskipun ini sedikit memalukan setidaknya bagi diriku sendiri. Aku akan menceritakan seperti apa kondisi hati dan kepalaku saat ini.
Kepalaku serasa dipenuhi kabut merah muda saat kau mengajakku bertemu; ajakan kencan untuk pertama kalinya. Mencubit kedua pipiku sendiri mencoba untuk memastikan bahwa aku tidak sedang bermimpi. Meskipun kamu terlihat memaksakan diri, karena aku tahu kamu baru saja datang dari perjalanan jauh. Dan entah kenapa malaikat di lengan kananku membiarkanku begitu saja menerima ajakanmu daripada menyuruhmu untuk beristirahat saja di rumah.
Aku sedikit menyesal tidak berada di rumah saat itu. Mempersiapkan apa yang akan kupakai di hadapanmu, mencari paduan yang tepat namun tidak berlebihan. Mempersiapkan kosakata apa yang akan kuulas bersamamu bila saja tiba-tiba lidahku kelu seperti kejatuhan sebongkah salju. Aku ingin merasa pas di depanmu.
Hari itu, untuk pertama kalinya aku mendengar melodi yang tercipta dari indera pengecapmu, memberitahu dimana keberadaanmu. Kututup telepon dan kulangkahkan kakiku, setiap langkahnya menujumu.
Jujur aku bingung saat itu. aku telah menemukanmu. Aku melihat punggungmu di hadapanku. Lagi-lagi aku menyesal tidak sempat menyiapkan kata sapaan yang cukup manis untukmu. Rasanya ingin berguru kepada pujangga untuk mengajariku bagaimana cara menyapamu.
Aku mencoba untuk tidak gugup dan mengatur denyut nadiku yang saat itu sudah seramai stadion sepakbola. Kutarik nafas dalam-dalam, kupunguti keberanianku yang sempat tercecer dan ya, aku berhasil menyapamu, meskipun sepertinya Shakespeare murka melihatku tak mampu menyusun kata sederhana dengan baik.
Kau mengajakku ke suatu tempat dan tak terasa kita sudah melumat waktu. Aku bercerita banyak kepadamu. Nampaknya kedua mataku juga menyukaimu, tak bisa sedetikpun kulepaskan pandangan darimu. Begitu juga mulutku, ia tak bisa berhenti berucap kata. Sesekali kamu bercerita dan aku mendengarkan. Sambil kuperiksa apakah kedua kakiku masih berpijak pada bumi ketika kamu menyuguhiku dengan senyum di antara kisahmu. Ingin kuculik tongkat sihir dari penyihir siapapun agar aku bisa menghentikan waktu. Mengurung kita di sini, seperti ini; terjebak bersamamu. Dan andai saja aku seorang Cinderella, akan dengan sengaja kujatuhkan sepatu kacaku, agar kau mengejar dan menemuiku kembali.
Hai kamu..
Yang telah berhasil membuatku merasakan seolah-olah ini kencan pertamaku sekaligus kencan paling indah sedunia.
Yang telah berhasil membuat penuh tabungan senyumku.
Yang telah berhasil membuat jutaan airmata serasa tak berguna.
Yang telah berhasil membangkitkan lagi rasa yang telah lama bunuh diri.
Mungkin kau tidak menyadari, kamulah alasan terciptanya senyum di wajahku hari ini.

Di Jarimu

Karya Bernard Batubara
Laksmi, di permukaan mataku kau menuliskan luka
Lalu memaksa bibirku yang sedang kau lumat dengan ucapan perpisahan membacanya kata demi kata
Kita begitu fasih menghancurkan pilihan dan tak pernah tahu bagaimana cara mengembalikan
Sementara airmata sibuk mencari jalan pulang
Takdir melingkar tenang di jarimu serupa kegagalan yang memaksa untuk diingat
Aku tak mampu menulis di tanganmu
Sebab sebuah genggam tak cukup menahan puluhan rencana kepergian
Kita begitu hapal cara saling menemukan
Tapi tak pernah paham bagaimana cara bertahan

Di dadamu, ada tulisan yang tak pernah selesai
Tentang rinduh yang lumpuh di tengah jalan dan cinta yang mekar di tempat lain
Jauh dari yang tak akan kembali
Jauh dari yang tak pernah terjadi


Di dadamu, ada tulisan yang tak pernah selesai
Tentang rinduh yang lumpuh di tengah jalan dan cinta yang mekar di tempat lain
Jauh dari yang tak akan kembali
Jauh dari yang tak pernah terjadi

Jenuh

"Lah bukan. Aduh gimana ya ngomongnya? Saudari Manda, maukah kamu, bangun pagi ngeliat saya. Makan pagi eh ada saya lagi. Pulang kantor loh kok nongol muka saya. Sholat berjamaah imamnya saya. Kalau flu yang bikinin bubur encer saya. Pas lagi pms nggak ada yang bisa ditonjok, ya terpaksa nonjok saya. Kalau ngidam, yang beliin Magnum saya. Bagi tugas ganti popok sama saya.Nyuruh saya yang jawab, kalau anak-anak nanya pertanyaan jebakan kayak 'Mama adik bayi datengnya dari mana'. Diskusi mengenai pilihan universitas mereka sama saya. Lalu, skip skip skip, sampai nyabutin uban saya. Bikinin saya teh anget kalau masuk angin. Yah, semacam saya lagi, saya lagi setiap hari?"
Dikutip dari "Jenuh" - Taste Buds; Yunus Kuntawi Aji & Kinsia Eyusa Merry 

Rendezvouz




We met up, we hugged, we talked, we laughed, we cried, we sang, we helped each other. 
We were bestfriends, we are bestfriends and we will be bestfriends